Oleh: Arif Nazaruddin | Oktober 10, 2013

SINGA YANG BISA TERBANG

Untuk urusan transportasi udara domestik siapa yang tidak kenal dengan Lion air. Sebuah maskapai penerbangan yang saat ini berkembang cukup cepat di tanah air kita Indonesia. Awalnya maskapai ini banyak menggunakan armada jenis peswat MD  tahun 80 an. Tetapi kini banyak mengoperasikan pesawat jenis baru yang sayapnya diujungnya dilipat ke atas Boing 787-900 ER. Mungkin saya salah menyebut mengenai jenis pesawatnya karena memang saya tidak memiliki kompetensi bidang ini. Namun terus terang saya mengagumi manajemen lion air ini. Lihat saja antrian yang panjang di setiap bandara. Perkembangan yang pesat biasanya didukung dengan pelayanan konsumen yang memuaskan, jadwal penerbangan yang tepat waktu yang didukung oleh SDM yang handal, teknologi informasi dan dukungan armada yang memadai.

       Kalau kita perhatikan pelayanan beberapa maskapai yang sifatnya sudah jamak dilakukan oleh beberapa maskapai domestic. Pada umumnya lemah dalam memenuhi ketepatan jadwal penerbangan. Ketika penumpang dengan hati dongkol dan menunggu berjam-jam lamanya. Maka setelah bording di dalam pesawat diberitakan “Permohonan maaf, pesawat terlambat dengan alasan teknis atau operasional. Sebaliknya ketika calon penumpang terlambat beberapa menit saja. Loket Chek ini di close dan penumpang harus gigit jari dengan keras-keras. Artinya ticket sudah hangus dan tidak bisa digunakan lagi. Kejadian ini sudah berulang-ulang sekian tahun dan bahkan sampai bulan ini. Seharusnya ada instansi yang berwenang yang cepat tanggap mengatasi masalah ini. Masalah ini telah menjadi lelucon dalam filem “Naga Bonar” ketika dia sedang asik main bola, meminta pada temannya untuk memberitahu maskapi menunda penerbangan pesawat sampai Naga Bonar selesai main bola. Apakah tidak ada jalan yang win-win solution dalam masalah ini.


Tinggalkan komentar

Kategori